Promosi Wisata - Terkendala Tonjolkan Keunikan Tiap Desa Tujuan

Jumat, 23 Oktober 2009

Bantul, Kompas - Promosi desa-desa wisata yang ada di wilayah Kabupaten Bantul dinilai masih minim karena sejumlah kendala. Karenanya, kunjungan wisatawan tidak optimal dan membuat pondok-pondok wisata yang sudah dibangun jarang ditinggali wisatawan.

Kepala Bidang Pemasaran dan Kemitraan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul Diah Setiawati mengakui, selama ini promosi desa wisata di Bantul sangat lemah. Pengelola desa wisata cenderung diam dan menunggu tamu datang.

"Kami pun punya tanggung jawab untuk memasarkan desa wisata yang ada. Namun, kemampuan pemerintah tidak bisa maksimal karena keterbatasan dana. Karena dana terbatas, sejauh ini kami fokus mengembangkan Desa Wisata Kebon Agung," kata Diah dalam diskusi "Pengembangan Jasa Usaha Pondok Wisata Kawasan Gabusan-Manding-Tembi", Kamis (22/10), di Tembi, Bantul.

Menurut Diah, saat ini ada lima desa wisata di Bantul, yakni Kebon Agung, Krebet, Kasongan, Tembi, dan Lopati. Di setiap desa wisata terdapat pondok-pondok wisata milik warga. Selain itu, setiap desa wisata juga memiliki atraksi unik yang bisa dipasarkan untuk menarik wisatawan. Tak ada data

Meskipun potensinya besar, sampai saat ini belum semua pengelola desa wisata memiliki data akomodasi dan atraksi. Keterbatasan data ini membuat upaya pemasaran menjadi sulit. "Padahal, data diperlukan untuk membuat paket-paket wisata sehingga nanti akan lebih mudah dipromosikan," tutur Diah.

Untuk menggiatkan promosi, ke depan akan dijalin kerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia. Kedua asosiasi tersebut diharapkan membantu membina pengelola desa wisata dan membuka jaringan pemasaran.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta Ferry Astono mengatakan, pengembangan desa wisata mestinya disesuaikan dengan segmen pasar yang hendak dibidik. Desa wisata di wilayah Bantul sebaiknya memiliki keunikan yang tidak dimiliki desa lain. Dengan begitu, wisatawan akan mau datang untuk melihat keunikan itu. "Kalau sama saja dengan yang di kota, buat apa pergi jauh-jauh ke Bantul," ujar Ferry.

Menurut dia, segmen pasar yang jelas juga akan mempermudah upaya pemasaran ke wisatawan. Ada desa wisata yang lebih tepat dipasarkan ke sekolah-sekolah dan ada juga desa wisata yang lebih tepat ditawarkan ke rombongan keluarga.

"Asal sudah ada brosurnya, kami siap membantu memasarkan," ujar Ferry. (ARA)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/23/13232219/promosi.wisata.terkendala..

No comments:

Post a Comment