Nasi Goreng Bakar Mr Puencheng Semarang

Sajian Tlogosari
Nasi Goreng Bakar Mr Puencheng Semarang

Jumat, 18 September 2009

Menyantap nasi goreng, yang terbayang adalah minyak mengkilat yang melumuri nasi. Namun, berbeda dengan nasi goreng bakar yang dibakar dengan oksigen bertekanan tinggi. Hidangan tersebut sirna karena tidak ada minyak mengkilat di nasi goreng yang tersaji. Kekhawatiran akan lemak tinggi pun lenyap.

Penampilan Nasi Goreng Bakar Bertekanan Mr Puencheng yang berlokasi di Jalan Parangkusumo Raya Nomor 40, Tlogosari, Kota Semarang, itu sekilas sama seperti nasi goreng pada umumnya.

Bedanya, tidak ada minyak yang melekat di butiran nasi. Jadi, ketika menelan, sensasi yang muncul adalah rasa kering pada nasi.

Proses pembuatannya, pertama nasi digoreng dengan minyak rendah kolesterol. Itu pun dalam takaran sangat sedikit. Nasi kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu, irisan daun bawang, dan kecap manis.

Setelah itu, nasi goreng dibakar dengan alat bernama blender api. Dengan bahan bakar, api dan oksigen bertekanan tinggi, permukaan nasi goreng dibakar selama 30 detik untuk empat porsi nasi goreng.

Waktu pembakaran, menurut pemilik gerai Nasi Goreng Bakar Mr Puencheng, M Gunawan Wibisono, tidak boleh terlalu singkat dan terlalu lama. Jika terlalu lama, nasi goreng akan gosong dan terasa pahit.

Rasa nasi goreng bakar ini pun lebih gurih. Bumbunya terdiri dari bawang merah, bawang putih, merica, dan sari tape.

"Khas masakan China," ungkap M Gunawan Wibisono.

Nasi goreng terasa lengkap dengan sajian acar ketimun dan acar irisan cabai rawit merah. Keduanya memberi sensasi segar. Bagi yang menyukai rasa pedas, acar irisan cabai rawit merah sangat membangkitkan selera makan.

Pengunjung dapat memilih aneka varian nasi goreng. Di tempat itu tersedia juga nasi goreng ayam, nasi goreng telur, dan nasi goreng kambing. Ada pula mi goreng dan kwetiau goreng yang diproses dengan cara serupa dengan nasi goreng bakar. Harga per porsi Rp 7.000-Rp 10.000.

"Awalnya, saya adalah penyuka nasi goreng, tetapi memiliki masalah dengan kolesterol tinggi. Lalu saya berpikir, bagaimana membuat nasi goreng yang non kolesterol. Akhirnya, saya menemukan cara itu," ujar Gunawan.

Gunawan sempat mencoba membakar nasi goreng dengan arang, tetapi hasilnya gosong. Dia lalu mencoba berbagai upaya hingga menemukan cara pembakaran dengan oksigen bertekanan tinggi pada tahun 2007. Untuk menikmati nasi goreng, kedai ini menyediakan aneka jus buah nan segar.

Kini, gerai Mr Puencheng ada di berbagai kota. Namun, karena usahanya belum berusia lima tahun, Gunawan baru membuka bussiness opportunity (semacam waralaba) kepada setiap orang yang berminat membuka gerai serupa di kotanya. Jika usahanya sudah berusia lebih dari lima tahun, baru boleh memberikan lisensi waralaba. (Amanda Putri Nugrahanti)

Dari artikel: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/18/15185491/nasi.goreng.bakar.mr.puencheng.semarang.

No comments:

Post a Comment