Mampirlah ke Jalur Cijapati di Lintas Selatan

Arus Mudik
Mampirlah ke Jalur Cijapati di Lintas Selatan

Jumat, 18 September 2009


Hari Kamis (17/9), langit mendung bertengger di jalur Cijapati, perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Kondisi jalan yang lengang rupanya merangsang para pengguna jalan yang didominasi sepeda motor untuk memacu kendaraan. Namun, mata akan sulit berkonsentrasi di jalan karena di tepi kiri dan kanan jalan penuh dengan pemandangan elok perbukitan serta hutan bambu.

Jalur sepanjang 18 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Garut ini sudah dikenal pula sebagai jalur alternatif yang kerap digunakan para pemudik untuk mencapai Garut. Bila jalur utama, yaitu jalur Nagreg, tengah disesaki pengguna jalan, pastilah jalur Cijapati menjadi penyelamat.

Untuk mencapai jalur ini bisa dari arah Rancaekek ataupun Cicalengka. Dari Rancaekek, selepas Pasar Dangdeur, pemudik bisa berbelok mengambil arah ke kiri melewati jalan lingkar Majalaya untuk menghindari kemacetan pusat kota Majalaya, kemudian menuju persimpangan Cijapati di Kecamatan Cikancung. Adapun dari pusat kota Cicalengka, pemudik akan melewati jalan kabupaten yang masih setengah badan jalan dibeton hingga mencapai persimpangan Cijapati.

Begitu memasuki jalur Cijapati, pemandangan berbukit segera menyapa. Jalur didominasi lintasan berkelok di samping tebing. Sementara di bawahnya terdapat rimbunnya pohon bambu yang meneduhkan mata.

Aspal jalan relatif dalam keadaan mulus. Meskipun demikian, kendaraan yang melintasi jalur ini sebaiknya berupa kendaraan kecil dengan kondisi mesin prima karena tanjakannya. Selain itu, badan jalan juga hanya cukup untuk dua mobil kecil berpapasan.

Sekeluar dari jalur Cijapati, sampailah di daerah Kadungora, Garut. Artinya, dengan melintasi jalur ini, para pemudik bisa menghindari dua titik kemacetan di jalur Nagreg, seperti perlintasan kereta api Pamuncatan dan Jalancagak. Meskipun mengambil jalan yang lebih jauh, banyak waktu bisa dihemat bila melintasi jalur ini. Hanya cadangan

Kurnia, petugas pencatat di pos pengawasan dan pengendalian Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, menuturkan, selama ini jalur Cijapati hanya digunakan sebagai cadangan serta digunakan oleh pemudik yang biasa bepergian bolak-balik Kabupaten Bandung-Garut.

Menurut Kepala Kepolisian Resor Bandung Ajun Komisaris Besar Imran Yunus, pengalihan ke jalur Cijapati dilakukan bila ekor antrean kendaraan di jalur Nagreg mencapai daerah Parakanmuncang. "Alternatif lain, kendaraan akan dialihkan ke jalur Wado-Tasikmalaya bila jalur Cijapati juga penuh," ungkap Imran.

Jalur Nagreg sendiri sudah berbenah tahun ini, salah satunya dengan pelebaran jalan pada titik perlintasan kereta api dari 7 meter menjadi 14 meter. Dengan demikian, beban lalu lintas bisa dikurangi sehingga kemacetan bisa diurai.

Ditambah dengan pelebaran jalan di sepanjang jalur tanjakan, meski hanya 1 meter, upaya tersebut diperkirakan berdampak positif dalam mengurai kemacetan.

Pada Lebaran 2009 pemudik akan lebih nyaman saat melintasi jalur Nagreg. Akan tetapi, bagi pemudik yang ingin bersantai dan menikmati keindahan alam khas Jawa Barat, tidak ada salahnya mampir ke jalur Cijapati. (Didit Putra Erlangga Rahardjo)

Dari artikel: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/18/10585156/mampirlah.ke.jalur.cijapati.di.lintas.selatan

No comments:

Post a Comment